Banyak cara orang lakukan untuk menentukan dan memilih pasangan hidup ada yang melewati proses pacaran bertahun-tahun, melewati orang tua dan sahabat, melakukan hal yang tak pantas dan bahkan melakukan ha-hal yang dilarang agama. berbagai carapun dilakukan tapi ada banyak cara mengenal calon suami secara singkat tanpa lewat proses pacaran. Tentu saja yang dimaksud adalah melewati orang-orang yang dapat dipercaya dan terpercaya, seperti guru ngaji, pendapat keluarga, para tetangga, sahabat dekat, dan yang terutama adalah sinyal dari Allah. Bagaimana sih melakukan hal itu dalam waktu singkat, bahkan tanpa lewat pacaran?????Begini nih….tipsnya……
1. Mengetahui Taat Beragama dan Akhlak Mulianya
Caranya:
* Tanyakan dan selidiki dengan seksama seberapa jauh pria itu beragama dan
bagaimana akhlaknya, taat menjalankan shalat 5 waktu, taat menjalankan puasa Ramadhan, patuh pada orang tua, menbaca Al-Qur’an, rukun dengan tetangga, dan sikapnya terhadap yang lemah atau miskin.
* Perhatikan teman-teman pergaulannya, apakah mereka taat menjalankan agama atau suka berbuat maksiat.
2. Apakah Menjauhi Maksiat
* Menanyakan kepada calon suami atau tetangga dekatnya tentang latar belakang kehidupannya, apakah ia pernah berjudi, minum-minuman keras, melakukan free sex atau tidak, dan bagaimana sikapnya terhadap teman yang berjudi atau minum-minuman keras atau melakukan pergaulan seks bebas.
* Mengetes pengetahuannya tentang perbuatan-perbuatan yang dipandang dosa besar dalam Islam.
3. Mengetahui Semangat Jihadnya
* Tanyakan pada teman-teman dekatnya apakah ia suka mengikuti kegiatan dakwah, seperti mengurus masjid, membantu pengajian, dll atau tidak.
* Amati dan cermati keadaan keluarganya apakah mereka suka membantu kegiatan dakwah atau tidak.
* Tes calon tersebut dengan beberapa kasus pelanggaran atau pelecehan terhadap agama, apakah yang bersangkutan merasa terpanggil untuk membela agamanya atau tidak. Amati bagaimana sikapnya bila mengetahui ada masjid dibakar oleh orang non Islam, misalnya apakah ia diam atau marah.
4. Mengetahui Apakah dari keluarga shalih
* Cek keluarganya tentang bagaimana shalat, puasa, usahanya mendapatkan rezeki, kewajiban membayar zakat, dll.
* Cek lingkungan tempat tinggalnya apakah tetangganya orang-orang yang shalih ataukah orang-orang yang suka berbuat maksiat dan di kampungnya terdapat masjid atau tidak.
* Cek lingkungan kerjanya, apakah ia bekerja ditempat yang melakukan usaha secara halal atau haram dan apakah teman kerjanya suka melakukan kegiatan maksiat atau taat kepada agama.
5. Apakah Taat Pada Orang Tua
* Tanyakan hal tersebut pada anggota keluarga atau kerabat dekat dan tetangganya.
6. Mandiri Dalam Ekonomi
* Tanyakan secara langsung, pada keluarga, tetangga atau teman-teman dekatnya tentang apakah ia benar-benar sudah bekerja atau belum. Apakah penghasilannya layak untuk bersuami istri atau belum.
7. Bagamana Kualitasnya Setara atau Lebih Baik
* Tes pengetahuan agamanya, intelektualnya (bagaimana sikapnya bila ia tidak punya uang untuk pulang, sedang ia mendapat kabar orang tuanya sakit di kampung dan mungkin tes dengan cara lainnya)
* Tes mentalnya (bagaimana sikapnya bila diamanahi uang oleh orang lain, sementara pada saat itu ia butuh uang untuk berobat atau mengetes dengan kasus yang lainnya)
* Tes emosinya (apa yang dia lakukan bila terlambat mendapat bagian makanan dan bisa dengan cara lainnya)
* Tes ketaatannya (bagaimana sikapnya bila dia dilarang masuk ke suatu ruangan, sedangkan di tempat itu dompetnya tertinggal atau dengan cara lain)
* Tes kesungguhan serta ketangguhannya (bagaimana sikapnya bila disuruh menjaga pintu keluar masuk karyawan, apakah orang yang terlambat dilarang dengan tegas supaya tidak masuk walau saudara sendiri atau calon istri dan mungkin dengan cara lain).
8. Dapat Memimpin
* Ajukan tes psikologi yang dapat mengukur tingkat kemampuan kepemimpinan calon.
* Selidiki tingkah laku dan kepribadian calon dalam pergaulan dengan teman-temannya.
* Selidiki kepribadian calon di tengah keluarganya, apakah ia orang yang memiliki kemampuan memimpin atau tidak
* Perhatikan cara dia menyelesaikan tugas-tugas yang diembankan kepadanya, apakah dapat diselesaikan dengan baik atau tidak.
9. Memiliki Jiwa Bertanggung Jawab
* Selidiki dan amati dengan seksama perilaku calon dalam memikul tugas-tugas yang diembankan kepadanya. (Misalnya bagaimana sikap ia bila dititipi barang untuk disampaikan kepada orang lain, apakah ia melaksanakannya dengan baik atau tidak)
* Tanyakan kepada teman-teman dekatnya, bagaimana ia menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya, apakah ia lakukan dengan penuh tanggung jawab atau tidak. (Bagaimana sikapnya bila disuruh orang tua untuk berbelanja, apakah uangnya dibelanjakan dengan benar atau tidak).
* Teliti kondisi lingkungan dan keluarganya, apakah ia termasuk orang yang suka melakukan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab atau tidak. (Bagaimana sikapnya bila dititipi uang simpanan bersama, apakah dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau tidak).
* Uji calon dengan tugas atau persoalah hingga dapat diketahui seberapa besar tanggung jawabnya menyelesaikan persoalan tersebut.
10. Adil
* Tanyakan pada teman-teman atau keluarga dekatnya, apakah dalam pergaulan dengan mereka ia selalu bertindak adil ataukau terkadang adil, terkadang curang atau lebih banyak curang dari pada adil atau lebih mementingkan diri sendiri dan suka merugikan orang lain.
* Tes calon dengan beberapa tindakan, misalnya suruh membagikan sumbangan makanan dikampungnya apakah ia mengutamakan teman dekatnya dan mengabaikan orang lain atau memperlakukannya sama.
* Selidiki kebiasaan dan perilakunya dengan sesama saudara dalam keluarganya, apakah ia orang yang adil ataukah orang yang suka merugikan kepentingan saudaranya.
11. Berperilaku Halus
* Perhatikan kebiasaan calon dan keluarganya, apakah mereka suka berbuat kasar dan kejam atau tidak
* Tanyakan kepada teman-teman atau tetangga dekatnya, apakah calon atau keluarganya sehari-hari berperilaku ramah dan halus atau kasar dan kejam kepada orang.
* Tanyai para pembantu atau pelayan jika punya, apakah mereka sering diperlakukan kasar dan kejam atau diperlakukan kasar dan kejam atau diperlakukan halus dan terhormat.
* Ajukan sejumlah pertanyaan yang bersifat tes psikologis sehingga dapat diketahui apakah ia tipe orang yang kasar dan kejam atau halus dan mulia.
12. Tidak Kikir
* Tanyakan kepada teman, tetangga atau keluarganya, apakah calon bersifat kikir atau dermawan.
* Uji dengan beberapa kasus, misalnya minta bantuan memenuhi kebutuhan anak yatim atau orang jompo.
* Teliti kebiasaan keluarganya, apakah mereka kikir atau dermawan.
13. Tidak Lemah Syahwat
* Tanyakan kepada calon tentang keadaan dirinya. Sang calon tentunya harus menjawab dengan jujur atau dengan nama Allah. Jika ternyata ia berbohong, ia harus berani bertanggung jawab menanggung resikonya kelak. Cara ini kurang efektif, namun sebagai seorang muslim cara ini menumbuhkan tanggung jawab akhirat yang jauh lebih berat bagi yang bersangkutan.
* Minta calon untuk melakukan tes kesehatan seksual, apakah ia termasuk orang yang lemah syahwat atau normal.
14. Subur dan Senang Berketurunan
* Apakah dia senang punya anak atau tidak?
* Minta calon untuk lakukan tes kesehatan guna mengetahui apakah ia memiliki benih subur atau tidak.
Begitu banyak hal yang mesti wanita muslimah utarakan dengan jujur berkaitan
dengan memilih pasangan yang tepat. Memang perlu waktu dan proses, nikmatilah proses itu dengan tetap menjaga kehormatan diri dan kemuliaan akhlak.
Untuk mencari jawaban atas cara-cara di atas, wanita muslimah bisa meminta bantuan orang-orang terdekatnya yang dapat dipercaya. Mungkin tak semua cara dilakukan, yang penting wanita muslimah lebih tahu apa yang dimaunya. POKOKNYA TAK KAN RUGI LEBIH SELEKTIF MEMILIH SUAMI, WONG TARUHANNYA SURGA ATAU NERAKA, walau akhwat tiba-tiba menjadi Detektif ^_^.Kalau pun belum dapat yang sesuai sementara usia terus bertambah, jangan gundah karena Allah pasti punya rencana A, B, C, dan lain-lain yang lebih baik lagi untuk kita.
ALLAH MELIHAT PROSES DARI SUATU PERSOALAN, BUKAN MELIHAT PADA HASILNYA.
(Fairuz, Sumber: Memilih suami, M. Thalib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar