Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ahlan wa Sahlan ya Akhi, ya Ukhti

Menata Hati

Written By Rizky Priyatna on Rabu, 20 November 2013 | 04.59

Menata hati. Sekaranglah,yang sedang aku lakukan dan usahakan..ya tata hati dulu baru tata yang lain..:).
ingat tidak?,kata-kata siapa itu? :-)
tak apa-apa ya,,sekali-kali kita bahas tentang hati,yang biangnya si galau itu..si sopir segala kegundahan. biar sama-sama sling menyembuhkan hati,memperbaiki hati,menata hati agar tampak indah disisi Allah Swt aamiin.:) jangan rumah aja yg ditata agar tampak indah.:p
Jangan melihat siapa yg menyampaikan,tapi lihat dan pahami apa yg disampaikan okee!. karena kita sama-sama sedang memperbaiki diri.
Hatiii...sibiang kerok baik buruknya manusia! hati itu..ibarat nahkoda bagi kapalnya,Raja untuk rakyatnya, pemimpin untuk imamnya, komandan untuk prajuritnya, hulu bagi hilirnya dan... bla,bla,bla,,,sederetnya.??? "jika hati itu baik.,baik pula perangainya."
Rosul bersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori)
banyak pepatah mengatakan "Sikapmu adalah cerminan hatimu...baik,buruknya sesuai dengan keadaan hatimu sesungguhnya". dalm pepatah lain " hati adalah cermin paling jujur bukan? yang membenarkan dan menyalahkan prilaku kita. bicara soal cermin...ya cermin itu adalah tempat paling jujur, ya jujur dalam menasehatimu, memberitahukan keadaanmu sesungguhnya, tak ada dusta dan tipu daya.. tapi ingat....cermin hanya menasehatimu ttg yg tampak saja, lahiriahnya saja, tapi tidak dengan hati yang amat rapih tersembunyi didalam dada, tidak ada yg bisa mengetahui seperti apa keadaan hatimu sbnernya! gemukkah? kurus? kotor....bersih, busuk..segar? sakit, sehat, retak, atau malah sudah hancur? wallahu a'lam..hanya Allah yang tahu. tapi sungguh hati yag sehat itu adalah hati yang senantiasa mengingat sang pencipta hati itu, senantiasa berzikir menyebut asma-asma-Nya. yang tunduk hatinya hanya kepeda ketaatan-Nya. Semoga kita seperti itu. aamiin :) dalam firman-Nya dikatakan "Sungguh Allah melihat kpda Hati manusia, bukan yg tampak oleh mata".
jadi sudah amat, sangat gamblang bahwa kecantikan itu,,,ketampanan itu, kaya, miskin, berkuasa, bertahta, populer, ngetop, klop bangeettt...tak ada artinya disisi Allah, tanpa akhlak yang mulia. :)
akan tetapi Perubahan sifat yang ada dalam hati ini terjadi dengan sangat cepat. Semua itu terjadi semata karena kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. simak hasil copasannya..he.
Dia-lah yang membolak-balikkan hati manusia sesuai dengan kehendak-Nya.Rosul bersabda:
“Dinamakan hati (al-qolbu) karena cepatnya berubah.”(HR. Ahmad)
“Perumpamaan hati adalah seperti sebuah bulu di tanah lapang yang diubah oleh hembusan angin dalam keadaan terbalik.” (HR. Ibnu Abi Ashim)
“Sesungguhnya hati-hati anak Adam berada di antara dua jari-jari Alloh layaknya satu hati, Dia mengubah menurut kehendak-Nya.” (HR. Muslim)
“Ya Alloh, Dzat yang membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim)
Meskipun demikian, kita harus terus berupaya untuk menjaga hati kita agar tidak terkena penyakit hati, yang menyebabkab kita tersesat dari jalan yang diridhoi Allah SWT. Begitu banyak penyakit yang dapat hinggap dalam hati kita, baik kita sadari maupun tidak.
Penyakit-penyakit hati atau Perilaku yang mencerminkan rusak dan sakitnya hati seseorang diantaranya adalah:
1. Melakukan kedurhakaan dan dosa


Di antara manusia ada yang melakukan kedurhakaan terus-menerus dalam satu jenis perbuatan.
Ada pula yang melakukan dalam beberapa jenis bahkan semuanya dilakukan dengan terang-terangan
Rosulullah bersabda:
“Setiap umatku akan terampuni kecuali mereka yang melakukan kedurhakaan secara terang- terangan.” (HR. Bukhori).
2. Merasakan kekerasan dan kekakuan hati
Keras dan kakunya hati seseorang membuat orang itu tidak memiliki sensitifitas terhadap masalah dan menderitaan yg menimpa saudaranya sesama muslim. Hal ini karena ia tidak akan mampu dipengaruhi oleh apapun juga, dan hanya akan tertuju pada keinginan pribadinya.
3. Tidak tekun beribadah
Ketekunan dalam beribadah merupakan sesuatu hal yang wajib kita laksanakan. Dalam beribadah kita harus benar-benar memperhatikan dengan seksama setiap gerakan dan ucapan/bacaan serta doa.
4. Malas dalam ketaatan dan ibadah
Kalaupun ia beribadah, maka ibadah tersebut hanyalah sekedar rutinitas belaka, dan “kosong”. Masuk dalam kategori ini ialah perbuatan–perbuatan yang tidak dilakukan dengan mempedulikan nilai dari perbuatan tsb.
atau meremehkan waktu yg tepat untuk melakukannya. Misalnya, melakukan sholat-sholat di akhir waktu.
5. Perasaan gelisah dan resah karena masalah yang dihadapi
6. Tidak tersentuh kandungan ayat-ayat suci Al Qur’an
7. Lalai dalam dzikir dan doa
8. Lalai dalam amar ma’ruf nahi munkar
Bara ghiroh dalam hati telah padam, tidak menyuruh kepada yang ma’ruf(baik), tidak pula mencegah dari yang mungkar(buruk). Pada puncaknya, dia tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengetahui yang mungkar. Segala urusan dianggap sama.Nau'zubillah.
9. Gila kehormatan dan popularitas
Termasuk di dalamnya, gila terhadap kedudukan ingin tampil menonjol dsb.
10. Bakhil dan kikir atas hartanya.
11. Mengakui apa-apa yang tidak dilakukannya.
Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. ash-Shof : 2–3)
12. Bersenang-senang diatas penderitaan umat muslim
13. Hanya pandai menilai kadar dosa yang dilakukan dan tidak melihat pada siapa dosa itu dilakukanny
14. Mudah memutuskan tali silaturahmi/persaudaraan
15. Senang berbantah-bantahan yang mneyebabkan hatinya keras dan kaku
16. Sibuk dalam urusan dunia semata
17. Suka berlebih-lebihan
18. Iri Hati,Dengki,Hasud,Fitnah,Buruk Sangka,khianat,Gibah dll..
Penyembuhan:
Perilaku tersebut diatas dapat dijadikan indikator awal akan adanya penyakit pada hati seseorang. Meskipun demikian, kita dapat menyembuhkan hati yang sakit tersebut dengan beberapa cara. Hal ini untuk mempertahankan keimanan yang ada dalam hati kita.
Rosulullah saw menggambarkan keimanan seorang hamba diibaratkan sebagai pakaian yang dibutuhkan untuk diperbaharui setiap saat. Beliau SAW juga menggambarkan keimanan ibarat menatap bulan, terkadang bercahaya terkadang gelap, manakala bulan tersebut tertutup oleh awan maka hilanglah sinar dari rembulan tersebut, ketika gumpalan-gumpalan awan menghilang maka nampak kembali cahaya bulan tersebut.
Juga sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :
“Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian adalah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhari)
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan penyakit hati:
1. Membaca dan menyimak Al Qur’an.
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman….” (QS. al-Isra’ : 82)
2. Merasakan keagungan Allah SWT
3. Mencari dan mempelajari ilmu agama.
4. Banyak berzikir.
Dengan berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati tenteram, para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni.
5. Memperbanyak amal kebaikan.
6. Rajin melakukan ibadah.
7. Takut meninggal dalam keadaan su’us khotimah
8. Banyak mengingat mati,karena mengingat kematian akan melembutkan hati.
9. Selalu ingat akan tibanya hari akhir
10. Menelaah firman-firman Allah SWt yang terkait dengan peristiwa alam
11. Bermunajat dan pasrah kpeada Allah SWT
12. Tidak terlalu mengharap dunia
13. Banyak melakukan ibadah hati
14. Berdo’a kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita
Semoga kita terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan dan bahkan menghilangkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin………
hati-hati membawa hati,hati-hati juga di jalan ya.....:p

Ida Rofiah
Bogor, Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar