Menata
hati. Sekaranglah,yang sedang aku lakukan dan usahakan..ya tata hati dulu baru
tata yang lain..:).
ingat
tidak?,kata-kata siapa itu? :-)
tak
apa-apa ya,,sekali-kali kita bahas tentang hati,yang biangnya si galau itu..si
sopir segala kegundahan. biar sama-sama sling menyembuhkan hati,memperbaiki
hati,menata hati agar tampak indah disisi Allah Swt aamiin.:) jangan rumah aja
yg ditata agar tampak indah.:p
Jangan melihat siapa yg menyampaikan,tapi lihat dan pahami apa yg disampaikan okee!. karena kita sama-sama sedang memperbaiki diri.
Jangan melihat siapa yg menyampaikan,tapi lihat dan pahami apa yg disampaikan okee!. karena kita sama-sama sedang memperbaiki diri.
Hatiii...sibiang
kerok baik buruknya manusia! hati itu..ibarat nahkoda bagi kapalnya,Raja untuk
rakyatnya, pemimpin untuk imamnya, komandan untuk prajuritnya, hulu bagi
hilirnya dan... bla,bla,bla,,,sederetnya.??? "jika hati itu baik.,baik
pula perangainya."
Rosul
bersabda:
“Ketahuilah,
sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik
seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad,
ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori)
banyak
pepatah mengatakan "Sikapmu adalah cerminan hatimu...baik,buruknya sesuai
dengan keadaan hatimu sesungguhnya". dalm pepatah lain " hati adalah
cermin paling jujur bukan? yang membenarkan dan menyalahkan prilaku kita.
bicara soal cermin...ya cermin itu adalah tempat paling jujur, ya jujur dalam
menasehatimu, memberitahukan keadaanmu sesungguhnya, tak ada dusta dan tipu
daya.. tapi ingat....cermin hanya menasehatimu ttg yg tampak saja, lahiriahnya
saja, tapi tidak dengan hati yang amat rapih tersembunyi didalam dada, tidak
ada yg bisa mengetahui seperti apa keadaan hatimu sbnernya! gemukkah? kurus?
kotor....bersih, busuk..segar? sakit, sehat, retak, atau malah sudah hancur?
wallahu a'lam..hanya Allah yang tahu. tapi sungguh hati yag sehat itu adalah
hati yang senantiasa mengingat sang pencipta hati itu, senantiasa berzikir
menyebut asma-asma-Nya. yang tunduk hatinya hanya kepeda ketaatan-Nya. Semoga
kita seperti itu. aamiin :) dalam firman-Nya dikatakan "Sungguh Allah
melihat kpda Hati manusia, bukan yg tampak oleh mata".
jadi sudah
amat, sangat gamblang bahwa kecantikan itu,,,ketampanan itu, kaya, miskin,
berkuasa, bertahta, populer, ngetop, klop bangeettt...tak ada artinya disisi
Allah, tanpa akhlak yang mulia. :)
akan
tetapi Perubahan sifat yang ada dalam hati ini terjadi dengan sangat cepat.
Semua itu terjadi semata karena kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. simak hasil
copasannya..he.
Dia-lah
yang membolak-balikkan hati manusia sesuai dengan kehendak-Nya.Rosul bersabda:
“Dinamakan
hati (al-qolbu) karena cepatnya berubah.”(HR. Ahmad)
“Perumpamaan
hati adalah seperti sebuah bulu di tanah lapang yang diubah oleh hembusan angin
dalam keadaan terbalik.” (HR. Ibnu Abi Ashim)
“Sesungguhnya
hati-hati anak Adam berada di antara dua jari-jari Alloh layaknya satu hati,
Dia mengubah menurut kehendak-Nya.” (HR. Muslim)
“Ya Alloh,
Dzat yang membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami untuk selalu taat
kepada-Mu.” (HR. Muslim)
Meskipun
demikian, kita harus terus berupaya untuk menjaga hati kita agar tidak terkena
penyakit hati, yang menyebabkab kita tersesat dari jalan yang diridhoi Allah
SWT. Begitu banyak penyakit yang dapat hinggap dalam hati kita, baik kita
sadari maupun tidak.
Penyakit-penyakit
hati atau Perilaku yang mencerminkan rusak dan sakitnya hati seseorang
diantaranya adalah:
1.
Melakukan kedurhakaan dan dosa
Di antara
manusia ada yang melakukan kedurhakaan terus-menerus dalam satu jenis
perbuatan.
Ada pula
yang melakukan dalam beberapa jenis bahkan semuanya dilakukan dengan
terang-terangan
Rosulullah
bersabda:
“Setiap
umatku akan terampuni kecuali mereka yang melakukan kedurhakaan secara terang-
terangan.” (HR. Bukhori).
2.
Merasakan kekerasan dan kekakuan hati
Keras dan
kakunya hati seseorang membuat orang itu tidak memiliki sensitifitas terhadap
masalah dan menderitaan yg menimpa saudaranya sesama muslim. Hal ini karena ia
tidak akan mampu dipengaruhi oleh apapun juga, dan hanya akan tertuju pada
keinginan pribadinya.
3. Tidak
tekun beribadah
Ketekunan
dalam beribadah merupakan sesuatu hal yang wajib kita laksanakan. Dalam
beribadah kita harus benar-benar memperhatikan dengan seksama setiap gerakan
dan ucapan/bacaan serta doa.
4. Malas
dalam ketaatan dan ibadah
Kalaupun
ia beribadah, maka ibadah tersebut hanyalah sekedar rutinitas belaka, dan
“kosong”. Masuk dalam kategori ini ialah perbuatan–perbuatan yang tidak
dilakukan dengan mempedulikan nilai dari perbuatan tsb.
atau
meremehkan waktu yg tepat untuk melakukannya. Misalnya, melakukan sholat-sholat
di akhir waktu.
5.
Perasaan gelisah dan resah karena masalah yang dihadapi
6. Tidak
tersentuh kandungan ayat-ayat suci Al Qur’an
7. Lalai
dalam dzikir dan doa
8. Lalai
dalam amar ma’ruf nahi munkar
Bara
ghiroh dalam hati telah padam, tidak menyuruh kepada yang ma’ruf(baik), tidak
pula mencegah dari yang mungkar(buruk). Pada puncaknya, dia tidak mengetahui
yang ma’ruf dan tidak mengetahui yang mungkar. Segala urusan dianggap
sama.Nau'zubillah.
9. Gila
kehormatan dan popularitas
Termasuk
di dalamnya, gila terhadap kedudukan ingin tampil menonjol dsb.
10. Bakhil
dan kikir atas hartanya.
11.
Mengakui apa-apa yang tidak dilakukannya.
Wahai
orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tidak kamu kerjakan.” (QS. ash-Shof : 2–3)
12.
Bersenang-senang diatas penderitaan umat muslim
13. Hanya
pandai menilai kadar dosa yang dilakukan dan tidak melihat pada siapa dosa itu
dilakukanny
14. Mudah
memutuskan tali silaturahmi/persaudaraan
15. Senang
berbantah-bantahan yang mneyebabkan hatinya keras dan kaku
16. Sibuk
dalam urusan dunia semata
17. Suka
berlebih-lebihan
18. Iri
Hati,Dengki,Hasud,Fitnah,Buruk Sangka,khianat,Gibah dll..
Penyembuhan:
Perilaku
tersebut diatas dapat dijadikan indikator awal akan adanya penyakit pada hati
seseorang. Meskipun demikian, kita dapat menyembuhkan hati yang sakit tersebut
dengan beberapa cara. Hal ini untuk mempertahankan keimanan yang ada dalam hati
kita.
Rosulullah
saw menggambarkan keimanan seorang hamba diibaratkan sebagai pakaian yang
dibutuhkan untuk diperbaharui setiap saat. Beliau SAW juga menggambarkan
keimanan ibarat menatap bulan, terkadang bercahaya terkadang gelap, manakala
bulan tersebut tertutup oleh awan maka hilanglah sinar dari rembulan tersebut,
ketika gumpalan-gumpalan awan menghilang maka nampak kembali cahaya bulan
tersebut.
Juga
sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :
“Barangsiapa
di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya,
jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan
hatinya, dan yang demikian adalah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhari)
Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan
penyakit hati:
1. Membaca
dan menyimak Al Qur’an.
“Dan Kami
turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman….” (QS. al-Isra’ : 82)
2.
Merasakan keagungan Allah SWT
3. Mencari
dan mempelajari ilmu agama.
4. Banyak
berzikir.
Dengan
berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati
tenteram, para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni.
5.
Memperbanyak amal kebaikan.
6. Rajin
melakukan ibadah.
7. Takut
meninggal dalam keadaan su’us khotimah
8. Banyak
mengingat mati,karena mengingat kematian akan melembutkan hati.
9. Selalu
ingat akan tibanya hari akhir
10.
Menelaah firman-firman Allah SWt yang terkait dengan peristiwa alam
11.
Bermunajat dan pasrah kpeada Allah SWT
12. Tidak
terlalu mengharap dunia
13. Banyak
melakukan ibadah hati
14.
Berdo’a kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita
Semoga
kita terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan dan bahkan
menghilangkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga Allah SWT memberikan
perlindungan kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin………
hati-hati
membawa hati,hati-hati juga di jalan ya.....:p
Ida Rofiah
Bogor, Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar